Pentingnya Pengorbanan Untuk Mencapai Yang Kita Harapkan - Santri Smart

If yuo dont sacrifice for what you want, what you want will be the sacrifice.

Ada benarnya memang, karena setiap keinginan, cita-cita dan capaian membutuhkan pengorbanan. Jadi, jika kita enggan atau pelit berkorban demi apa yang kita cita-citakan, cita-cita kitalah yang akan jadi korban.

Bukan cuma cinta yang butuh pengorbanan, capaian-capaian duniawi pun menuntut pengorbanan. Mau jadi orang sukses harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, bahkan perasaan untuk pekerjaan atau usaha yang digeluti. Kisah-kisah sukses para pengusaha pastilah penuh dengan adegan-adegan pengorbanan yang luar biasa.

Apalagi demi capaian tinggi di akhirat, tentulah lebih butuh pengorbanan. Sama dengan sebelumnya, korban waktu, tenaga, pikiran, perasaan, harta, bahkan untuk derajat mulia berupa Syuhada', nyawalah yang harus jadi tumbal dalam perjuanggan menegakan Islam. Sangat pantas karena syuhada bukan derajat sembarangan. itu derajat mulia ketiga setalah para Nabi dan as siddiqin.

Untuk mencari derajat itu, tidak sedikit yang mengorbankan kebersamaan bersama keluarga, pekerjaan bahkan kesuksesan usahanya demi berjuang di Afganistan, Irak, Yaman dan Suriah serta belahan bumi jihad lain. Tidak ada pengorbanan yang enak. Ada rasa sesak, sakit dan sedih tak terperi saat harus pergi. Tapi demi ridha Ilahi, mereka tertap memilih jalan itu dan bersabar atas segala konsekuensinya.

Demi derajat ilmu, Saikh Nashiruddin Al Bani mengorbankan waktu dan tenaganya serta kesempatan menikmati dunia luar untuk ilmu hadist. Sibuk, tekun dan fokus mempelajari ilmu hadist. Dikisahkan beliu menyisihkan 18 jam sehari untuk bealajar. Dan hasilnya, Beliu menjadi syaikh Ilmu Hadist ternama abad ini. Biografi masyayihk lain pun pasti tak lepas dari pengorbanan-pengorbanan besar mereka untuk Ilmu.

Sekarang, untuk mengukur seberapa dekat kita dengan keberhasilan, kebahagiaan, dan capaian yang ingin kita capai, kita bisa mengukurnya dari seberapa besar pengorbanan yang telah kita berikan. Semakin besar, insyaallah semakin dekat. Wallahualam






Sumber: Majalah Islam Ar Risalah, edisi 171, hal:8.

Related Posts