Pacaran yang dibolehkan yaitu apabila hubungan khusus antara dua insan berlainan jenis yang bukan mahram yang terjalin atas dasar cinta dan kasih sayang yang telah diikat oleh akad pernikahan. Inilah hakikat pacaran dalam islam. Jadi pacaran islami, atau pacaran ala islam ialah hubungan setelah terjadinya akad ijab kabuk. Dalam arti kemesraan dan keterikatan batin terhadap pasanganya berjalan di atas rel yang lurus dan jalur yang dibenarkan oleh syariat seta telah dihalalkan lewat akad suci pernikahan.
Jadi semua kegiatan kemesraan yang dilakukan diluar pernikahan adalah hal yang sia-sia bahkan dosa.
Lalu bagaimana kita mengenali calon pasangan kalau belum pernah bertemu sama sekai, maka kita bisa gunakan cara Sayyidah Khadijah mengenali Muhammad, yaitu dengan mengirim seorang yang tepercaya untuk melihat lebih dalam kepribadian Muhammad. Setelah memantau cukup lama maka orang kepercaan itu menyimpulkan bahwa Muhamad adalah orang yang baik.
Atau kita bisa bertanya tentang kepribadianya kepada teman dekatnya, maka dengan itu kita akan mengetahui kepribadanya tanpa berpacaran.
Lalu bagaimana kita mengenali calon pasangan kalau belum pernah bertemu sama sekai, maka kita bisa gunakan cara Sayyidah Khadijah mengenali Muhammad, yaitu dengan mengirim seorang yang tepercaya untuk melihat lebih dalam kepribadian Muhammad. Setelah memantau cukup lama maka orang kepercaan itu menyimpulkan bahwa Muhamad adalah orang yang baik.
Atau kita bisa bertanya tentang kepribadianya kepada teman dekatnya, maka dengan itu kita akan mengetahui kepribadanya tanpa berpacaran.
Post a Comment