7KA2wVmfD46tLXROz6iytLpgfA5SdPnQPMCkzpDM

Penyebab Jual Beli Yang Diharamkan


بسم الله الرحمن الرحيم

Diantara keagungan Islam dan keindahanya bahwa muamalat yang diharamkan tidaklah terlalu banyak, berbeda dengan muamalat yang dibolehkan jumlahnya tidak terbatas, karena memang hukum asal muamalat adalah mubah.

Kalau kita perhatikan muamalat yang diharamkan akan kita dapati bahwa:
1. Jumlahnya tidak terlalu banyak.
2. Setiap muamalat yang diharamkan, Allah berikan gantinya.
Misalnya:
Allah mengharamkan riba, sebagai gantinya dihalalkan jual beli tidak tunai, Allah mengharamkan judi, sebagai gantinya dihalalkan perlombaan dan lain-lain.
Muamalat yang diharamkan umumnya mengandung kezaliman, maka hikmah pengharamanya menjaga tatanan hidup bermasyarakat dari efek kezaliman.

Faktor Penyebab Sebuah Muamalat Diharamkan
1. Kezaliman
2. Gharar
3. Riba


Faktor Pertama : Kezaliman
Manakala sebuah muamalat mengandung kezaliman terhadap salah satu pihak atau pihak manapun jua niscaya diharamkan. Berdasarkan Firman Allah:

"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama mu dengan jalan yang batil, keculi dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu". (An Nisa: 29).

Kezaliman menafikan suka sama suka dan termasuk juga memakan harta orang lain dengan jalan batil.

Diantara bentuk-bentuk jual beli yang diharamkan karena mengandung kezaliman, yaitu;

1. Ghisysy, yaitu dengan cara menyembunyikan cacat barang atau dengan cara menampilkan barang yang bagus dan menyelipkan diselanya barang yang jelek. Bai' ini diharamkan berdasarkan sabda nabi :

(من غش فليس مني) " Sesungguhnya orang yang menipu tidak termasuk golongan ku"


2. Najsy
a. Definisi

Najsy secara bahasa berarti membangkitkan.
Secara istilah memiliki beberapa bentuk:

1. Seseorang menaikan harga pada saat lelang sedangkan dia tidak berniat untuk membeli, baik ada kesepakatan sebelimnya antara dia dan pemilik barang atau perantara, maupun tidak.

2. Penjual menjelaskan kriteria barang yang tidak sesungguhnya.

3. Penjual berkata "harga pokok barang ini sekian" padahal di bersdusta.

b. Hukum
Najsy dengan seluruh bentuk di atas hukumnya haram, karena merupakan penipuan dan pengelabuhan tergadap pembeli.
Namun demikian, hukum akad jual-beli tetap sah dan pembeli berhak memilih antara mengembalikan barang atau meneruskan akad, jika harga barang yang dibelinya jauh lebih mahal dari harga pasaran.

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال : نهي رسول الله صلى الله عليه و سلم عن النجس
Diriwayatkan dari Abbdullah bin Umar, ia berkata : "Rasullah melarang najsy" HR. Bukhari -Muslim






Sumber: Buku Fiqih Muamalat, oleh DR. Yusuf Al Subaily
Alih Bahasa: Erwandi Tarmizi, MA









Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment