[Kajian Ekonomi Islam]
Lain Kapitalis, lain pula sosialis. Jiwa peraturan sosialisme bertolak belakang dengan kapitalis. Jiwa peraturan sosialisme bersikap buruk sangka terhadap individu. Kaum sosialis merampas segala hak pribadi demi mencapai kemaslahatan bersama, dalam hal ini negara. Visi mereka "adalah kemaslahatan bersama di atas kemaslahatan individu".
Mengakui hak milik pribadi kaum sosialis merupakan kezaliman dan penyimpangan sehingga harus dihapus. Segala usaha yang mengarah kepada pengakuan hak pribadi harus dimusnahkan, walaupun dengan jalan kekerasan dan membangkitkan dengki. Satu prinsip penting yang harus diwujudkan adalah "sama rata dan sama rasa."
Dalam mencapai tujuanya, paham sosialis bersandar pada kekuasaan, tepatnya kekuasaan negara dan kediktatoran pemimpin. Negara menurut paham sosialis merupakan penggerak dan kompas bagi perekonomian rakyat. Individu sama sekali tidak berperan dan tidak mempunyai andil dalam investasi harta negara. Tugas rakyat hanya satu yaitu sebagai abdi negara, melaksanakan tugas dari penguasa.
Posisi individu menurut paham ini ibarat tentara atau prajurit dalam front peperangan. Mereka tidak menerapkan strategi peperangan dan tidak diikut sertakan dalam memikirkan apa yang terbaik. Tugas mereka hanya melaksanakan apa yang digariskan komando tertinggi yang harus dipatuhi.
Lain Kapitalis, lain pula sosialis. Jiwa peraturan sosialisme bertolak belakang dengan kapitalis. Jiwa peraturan sosialisme bersikap buruk sangka terhadap individu. Kaum sosialis merampas segala hak pribadi demi mencapai kemaslahatan bersama, dalam hal ini negara. Visi mereka "adalah kemaslahatan bersama di atas kemaslahatan individu".
Mengakui hak milik pribadi kaum sosialis merupakan kezaliman dan penyimpangan sehingga harus dihapus. Segala usaha yang mengarah kepada pengakuan hak pribadi harus dimusnahkan, walaupun dengan jalan kekerasan dan membangkitkan dengki. Satu prinsip penting yang harus diwujudkan adalah "sama rata dan sama rasa."
Dalam mencapai tujuanya, paham sosialis bersandar pada kekuasaan, tepatnya kekuasaan negara dan kediktatoran pemimpin. Negara menurut paham sosialis merupakan penggerak dan kompas bagi perekonomian rakyat. Individu sama sekali tidak berperan dan tidak mempunyai andil dalam investasi harta negara. Tugas rakyat hanya satu yaitu sebagai abdi negara, melaksanakan tugas dari penguasa.
Posisi individu menurut paham ini ibarat tentara atau prajurit dalam front peperangan. Mereka tidak menerapkan strategi peperangan dan tidak diikut sertakan dalam memikirkan apa yang terbaik. Tugas mereka hanya melaksanakan apa yang digariskan komando tertinggi yang harus dipatuhi.
Post a Comment