7KA2wVmfD46tLXROz6iytLpgfA5SdPnQPMCkzpDM

Naskah Drama Islami

Assalamulaikum Sahabat......

Pada kali ini kami akan memberikan sedikit Ilmu pengetahuan yang disampaikan dengan sebuah narasi drama.

Petingnya Sebuah Niat

Pada zaman dahulu kala disebuah negri, terdapat sebuah desa yang bernama desa Suka Miskin. Desa itu terletak di pinggiran hutan yang masih lebat, yang jarang tersentuh manusia. Kicauan burung dan suara monyet liar masih terdengan cukup jelas. Disana juga terdapat pohon besar yang dianggap kramat jelmaan nenek moyang mereka, terletak di pinggiran desa dekat hutan. Pohonya sangat besar, daunya lebat, dan batang nya sedikit berlumut.

Setiap hari banyak masyarakat desa yang mengunjungi pohon itu, meraka datang beramai-ramai dengan membawa berbagai macam makanan dan sesajen untuk deletakan di bawahnya. Mereka percaya bahwa pohon itulah yang telah menjaga desa mereka dari mala petaka, wabah dan bencana. Mereka juga percaya bahwa pohon itu bisa menyembuhkan orang sakit. Hari demi hari pohon itu pun semakin ramai dikunjungi masyarakat desa.

Hal ini membuta geram salah satu pemuda berilmu di desa itu, dia menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh para masyarakat adalah perbuatan sesat yang menyimpang dari ajaran tauhid.
ia pun berniat untuk menebang pohon besar itu secara diam-diam.

Pada suatu malam yang sunyi, dengan membawa obor dan golok tajam pemuda itu pun pergi mengendap-ngendap mencari pohon besar itu. Setelah beberapa lama mencari akhirnya pemuda itu menemukanya.

Pemuda Alim : "Wah.. ini dia pohon besar yang banyak didatangi warga, karena pohon ini banyak masyrakat menjadi sesat, dan meninggalkan agama tauhid yang lurus, akan ku tebang sekarang." Sambil seraya mengucapkan Bismillah dan mengayunkan goloknya kepohon.

Namun saat golok hampir mengenai pohon, tiba-tiba terdengan suara yang cukup keras yang mengagetkat pemuda itu. "Stop...jangan kau tebang pohon baesar itu", maka pemuda alim itu pun mengarahkan pandanganya kesuber suara tersebut.

Pemuda Alim : "Sipa kamu??" (dengan nada tinggi)

Setan Penjaga Pohon : "Aku adalah penjaga pohon ini" (Setan menyamar sebagai manusia, mengaku penjaga pohon). "Jangan kau coba-coba tebang pohon ini atau kau akan mati..!"

Pemuda Alim : "Jangan kau halangi, aku akan tebang pohon ini, pergilah!"

Setan Penjaga Pohon : "Aku tidak akan pergi, kau yang pergi !!.. jika kamu tidak mau pergi maka akan ku bunuh.

Pemuda Alim : "Aku lebih baik mati Fisabillah untuk menyelamatkan masyrakat dari kesyirikan dari pada harus pergi meninggalkan mu".

Perdebatan itu pun berujung menjadi pergulatan  yang sengit. Kedunya saling menunjukan kemapuan beladirinya, saling serang pun tak ter-elakan. Setelah cukup lama, Setan Penjaga Pohon itu pun terpojok, dan memohon ampun.

Setan Penjaga Pohon : "Ampun... ampun aku menyerah..., lepaskan aku" Pemuda Alim itu pun melepaskan tangan Setan Penjaga Pohon.

Pemuda Alim : "Apakah kau benar-benar menyerah?"


Setan Penjaga Pohon : "Ya aku meyerah" (berpura-pura merintih, lalu berkata). "wahai pemuda aku ingin memberikan sesutau pada mu?"


Pemuda Alim : "Apa itu?" (penasaran)

Setan penjaga Pohon : Hai pemuda maukah kah kamu ku beri uang 10 jt setiap hari? Kau akan mendapatkanya di biwah bantal mu setiap hari. Aku bersumpah, jika aku bohong kau boleh kembali lagi dan lakukanlah sesukamu terhadap pohon ini.

Setelah terjadi pebincangan yang cukup lama akhirnya pemuda itu pun mengurungkan niatnya, dan kembali ke rumah dengan rasa penasaran.

Keesokan harinya, pemuda itu menemukan uang senila 10 jt rupiah. Hari kedua dia menemukan kemabali uang 10 jt. Hari ketiga begitu pula. Namun pada hari ke 4, ke 5, ke 6  dan beberapa hari kemudian dia tidak menemukan lagi. Dia pun berkata, ah sial penjaga itu telah menipuku, dia berjanji akan memberikan uang nya setipa hari, tapi nyatanya hanya 3 hari saja.

Pemuda Alim : " Akan kutebang pohon itu"

Pemuda itupun pergi menuju pohon besar,
namun langkah nya terhenti di tengah perjalanan, sebab penjaga pohon itu tiba-tiba hadir di hadapanya.

Setan Penjaga Pohon : "Hendak kemana kamu..? Ha ha" (mengejek)

Pemuda Alim : "Aku tebang pohon itu sekarang!. Kau telah membohongku!"

Setan Penjaga Pohon : Siapa yang bohong, bukanya kau telah mendapatkan uang nya?

Pemuda Alim : Kau berjanji akan memberikanya setiap hari, tapi nyatanya hanya 3 hari!!

Setan Penjaga Pohon : Ha ha...kau tetap tak boleh tebang pohon itu.! Jika kau tetap besikukuh, hadapilah aku kembali.

Pemuda Alim : Baik lah, jika itu mau mu..!

Terjadilah Pergulatan untu kedua kalinya.....
Setelah cukup lama, salah satu dari merekapun terkapar jatuh. namun yang jatuh sekarang bukan lah Setan Penjaga Pohon tapi malah Pemuda Alim.

Pemuda Alim : Ah.. Aah... aku menyerah, aku menyerah (merintih kesakitan)

Setan Penjaga Pohon : Ha ha. Wahai pemuda maukan kuberi tau kenapa aku sekarang bisa libih kuat dari pada kamu?

Pemuda Alim : Kenapa???

Setan Penjaga Pohon : Saat pertama kali, kau berhasil menglahkan ku dengan mudah itu karena datang keseni dengan ikhlas lillahitalah ingin menghilangkan kesyirikan, namun saat kedua kalinya kau datang kesini karena amarah, emosi ingin membunuh ku. Itulah sebab utamanya. ha ha....

Pemuda itu pun tersadar akan kesalahany, karena niat yang  salah maka dia kalah.




.





















SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment