7KA2wVmfD46tLXROz6iytLpgfA5SdPnQPMCkzpDM

The Spirit Of Forgiveness



Maaf-maafan di hari Iedul Fitri, di negara kita itu sudah indentik banget dan sulit dilepaskan. Seperti sarung dan peci. Hambar rasanya jika salah satunya tidak ada. Acara untama Iedul Fitri ya maaf-maafan.Acara maaf-maafan ya Iedul Fitri.

Maaf-maafan atau yang biasa disebut halal-bihalal sebenarnya hanyalah sebuah tradisi. Pada zaman nabi, tidak ada acara maaf-maaf pada saat Iedul Fitri. Meski demikian, hal ini bukan hal yang melanggar syariat asal tidak dianggap sebagai amalan yang harus ada pada saat Iedul Fitri.

Walau sebenarnya ,acara saling memaafkan saat Iedul Fitri banyak yang absurd. Bagaimana tidak? kamu merantau sekian tahun, nggak pernah ketemu sama orang sakampung, kecuali hanya saat Iedul Fitri, lalu kamu mudik  trus maaf-maafan sama orang sekampung yang dalam setahun ini, sekailipun kamu gak pernah ketemu sama mereka selain saat ini dan Iedul Fitri tahun lalu. Nggak pernah ketemu artinya, kecil kemungkinan kamu ada salah sama mereka dan sebaliknya.

Tapi gak papalah, kalaupun diantar kalian acara maaf-maafan ada yang sedikit aneh begitu, yang penting adalah silaturahminya. Saling mengunjungi, betanya kabar, mengeratkan kembali hubungan yang ada insyaallah tetap banyak mafaatnya.

Oleh itu, semangat untuk saling memaafkan jangan hanya dijadikan tradisi Iedul Fitri semata. Tapi harus ditanam dalam jiwa hingga menjadi karakter, menjadi habit, yakni karakter jiwa yang mudah memaafkan dan meminta maaf saat salah. Inilah yang Rasullah ajarkan melalui teladan Beliu.

Demikian pula semangat silaturahminya, harus segar dan tetap diadakan meski udah jauh dari bulan syawal. Silaturahmi adalah batu bata ukhwah yang harus senantiasa dilestarikan. so. yuk belajar untuk menjadi pemaaf dan anhli silaturahmi.





Sumber:
(Aviv Abrazen)
Majalah Ar risalah
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment