7KA2wVmfD46tLXROz6iytLpgfA5SdPnQPMCkzpDM

Pesan Damai Pilpres

Petandingan maknaya berbeda dengan Perlombaan, Pertandingan adalah persaingan antar kubu yang saling menyerang bahkan menjatuhkan. Adapun perlombaan adalah sebuah kompetisi yang yang denganya seseorang bersaing dengan strategi untuk mencapai kemenangan.



Seperti itulah seharusnya sebuah pilpres, bukan pertandingan tapi sebuah perlombaan. Bukan pertandingan yang saling mejatuhkan lawan, mengilas, bahkan membunuh. Pilpres adalah sebuah perlombaan rakyat Indonesia untuk kebaikan Negara. Berlomba-lomba menjadikan Negara Republik Indonesia menjadi negara yang maju, makmur rakyatnya. Walauun caranya berbeda-beda, tapi tetap sama tujuanya "Kemajuan Negara". Jangan kita saling mencela, mejelek-jelekan dan fitnah kepada orang yang peda pandangan tentang masa depan bangsa Indonesia. Saling berhusnuzzon bahwa mereka melakukan itu untuk kepentingan negara. Rakyat Indonesia mempunya hak yang sama, untuk memilih pemimpinya, yang dianggap mampu memegang amanah menjaga negri ini.

Fastabiqul Khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) menjadi konsepnya. Setiap orang berlomba untuk menjadi yang terbaik memberikan kontribusi untuk negrinya, bukan saling menjatuhkan. Karena kita adalah satu bangsa setanah air bukan musuh yang suka menjajah.

Ulama adalah sebuah kenyataan dalam berbangsa di Indonesia, mereka adalah orang-orang berilmu yang sudah tercatat dalam sejarah turut membantu memerdekakan Indonesia. Maka jangan jadika ulama hanya sebagai perdorong elektabilitas seorang calon presiden, dan ketika presiden sudah terpilih lalu ditinggalkan. Ulama adalah pondasi dalam sebuah negara dan penguasa adalah pelindung nya. Jika ulama tidak dilindungi maka negara akan jatuh karena pondasinya lemah. Begitu pula pelindung, jika tidak ada pondasi yang kuat maka akan jatuh. Ulama dan pengusa adalah suatu paket yang tidak dapat dipisahkan, satu sama lain saling berkaitan. Maka penting memilih ulama yang benar-benar takut kepada Allah Swt, ulam yang dapat membantu dengan tulus pengusa dalam menjaga amanah negara. Ulama yang takut kepada Allah tidak akan gundah karena urusan dunia, tapi ulama yang tidak takut kepada Allah dia akan menjilat untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Pancasila adalah dasar negara republik Indonesia, semua wajib mengikuti apa yang terkadung didalamya. Ketuhanan yang maha esa adalah sila yang pertama, maka kita percaya semua yang terjadi tidakalah lepas dari Allah Swt sebagai tuhan. Allah berekehendak menjadikan seseorang menjadi pemimpin disebuah negri. Sebagai orang yang beriman percaya bahwa semua sudah tercatat takdirnya dalam Lauhmahfuz, jadi jika seseorang menjadi presiden maka kita wajib menghormatinya.

Kemanusian yang adil dan berdadap, mewajibkan kepada rakyat Indonesia menjadi manusia yang adil yang dan ber adab. Tidak saling menjatuhkan dengan kecurangan-kecuranga dan tidak menjelek-jelekan dengan perkataan jorok. Berkumunkasi dengan santun untuk menyampaikan idenya.

Persatuan Indonesia, semua orang wajib mengutamakan persatuan rakyat Indonesia dari kepenting kelompoknya. Kebersamaan menjadi tujuan utmanya serta salin menghormati. Sudah banyak negri-negri yang berantakan karena melupakan konsep pesartuan.

Permusyawaratan juga menjadi hal penting, jika ada sebuah perbedaan pendapat maka musyawarah menjadi hal penting yang harus dijalankan. Sampaikan pendapat dengan lemah lembut dan tidak saling menjatuhkan. Jangan sampai terjadi baku fisik yang akan merugikan dirinya sendiri. Penyebab permusuhan buakan karena perbedaan tapi karena emosi, ingin menang sendiri bukan ingin mencari kebenaran.

Kedilan sosial, menjadi hak seluruh rakyat Indonsia bukan hanya untuk para elit petinggi partai. Rakyat harus juga merasakan kebahagiaan dalam proses pilpres. Jangan jadikan rakyat hanya sebagai alat untuk mendapatkan kursi presiden, tapi harus diajak merasakan kebahagiannya pula. Dengan memberikan kontribusi terbaik untuk negri ini. Wallahuallam..





www.santrismart.info















Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment