"Apan Sih..." merupakan ungkapan yang sering terlontar ketika seseorang melihat hal-hal yang absurd, risih, dan tidak masuk akal.
Ketika persidangan kasus pembunuhan seorang wanita setelah meminum kopi bersianida terus menerus ditayangkan, bahkan secra live ditelevisi, orang pun begumam, "Apaan sih..."
Ketika dua gepok "uang duka" diserahkan ke KPK menyusul meninggalnya seorang aktivis masjid dan KPK engan memproses lantaran jumlahnya terlalu kecil. orang bergumam, "Apaan sih.."
Ketika pemimpin sebuah padepokan mangaku bisa menggandakan uang, kemudian ada seorang doktor lulusan luar negri yang kehilangan nalar sehingga menjadi pengikut bahkan pendukung setianya, orang kembali bergumam, "Apaan Sih..."
Ketika demo besar-besaran menuntut hukuman seorang kepala daerah yang diduga melecehkan al Quran, tapi media justru memberitakan sampah dan sedikit kerusakan tamn, lagi-lagi orang bergumam, "Apaan sih..."
Ketika masyarakat sedang ribut memprotes pelecehan al Quran, tiba-tiba ada seorang pria dari asrama polisi menusuk kapolsek dan dikaitkan dengan isu terorisme, ungkapan yang muncul kemudian adalah, "Apaan Sih.."
Masih terlalu banyak hal yang tidak subtansial yang konsumsi setiap hari. Terlalu banyak hal tak penting yang ada disekitar kita. Terlalu banyak hal tidak masuk akal di sekitar kita.
Tertlalu banyak hal miris disekita kita. Terlalu banyak sandiwara dan dagelan disekitar kita.
2016 ditutup dengan "Apaan Sih..", karena masih banyak hal yang membuat mata dan telinga kita risih.
sumber: Majalah Ar risah
Post a Comment