Perang Abadi
Selama masih ada kehidupan di dunia, maka masih ada seteru antara haq dan bathil, taat dan maksiat, baik dan buruk, partai Allah dan partai syaitan, wahyu dan nafsu
Saat manusia mulai merasa hebat, merasa kuat, maka mulailah dia bermaksiat. Sebab dia merasa cukup dengan dirinya, tak perlu lagi tuntunan ilahi
Sebaliknya, orang atau kelompok yang bermaksiat, pasti dalam dirinya ada rasa itu, merasa besar hebat dan kuat, Al-Qur'an mengisahkan ini dengan kata takabbur
Iblis merasa begitu, merasa kuat dan hebat, besar dan lebih dari manusia, maka dia menolak aturan Allah yang nyata, maka ia maksiat, lalu jatuhlah murka Allah padanya
Itu pula yang terjadi pada Namrud, Firaun, kafir Quraisy, dan semua penentang agama Allah, mereka masuk dalam golongan bathil dan buruk tersebab merasa besar
Sampai kini pertarungan itu masih berterusan, antara haq dan bathil, antara yang ingin taat pada Allah dengan yang ingin taat pada selain Allah. Pro-wahyu dan pro-nafsu
Itulah mengapa Allah berikan Islam sebagai agama terakhir, sebab Islam adalah wahyu tentang keseluruhan urusan manusia, mengatur hidup manusia semuanya
Maka selain apapun yang sesuai dengan wahyu Allah, adalah nafsu. Para penggila nafsu inilah yang sekarang berusaha, agar Indonesia jangan sampai berdasar wahyu Allah
Maka mereka berusaha sedemikian rupa, dengan alasan yang kelihatan bagus, padahal hanya maksiat yang dipoles semata, tipu-tipu tanpa arti dan argumen
Mereka katakan, kita plural bukan negara agama, tapi ruang pemurtadan mereka buka lebar. Mereka katakan kita harus toleransi, tapi mereka boleh menang sendiri
Perangnya abadi, tapi yang jadi pemenangnya sudah ditentukan. Syaratnya taat pada Allah, bersiteguh pada wahyu. Bila yang benar sudah ditampakkan, maka yang batil akan disirnakan
Sumber : Facebook Ustadz Felix S
Post a Comment