Add caption |
Kondisinya mencekam luar biasa, jelas pasien membludak sampai ke lorong-lorong. Mereka menahan perih luka dalam balutan udara malam yang basah dan dingin.
Terpantau di lokasi, Jumat (9/12/2016) pukul 02.45 WIB dini hari, para pasien mudah sekali dijumpai di tiap lorong, baik di sudut terang maupun di sudut gelap.
Di beberapa sudut rumah sakit, listrik nampaknya bekerja normal menerangi pasien yang dirawat. Namun tak semua mendapat penerangan yang cukup dalam kondisi darurat ini.
Banyak juga pasien yang harus terbaring di atas ranjang dalam kondisi gelap gulita. Nampak perawat bermasker sibuk membenahi infus. Ada pula seorang ibu yang merapikan selimut untuk anaknya supaya tetap lelap dalam tidur.
Pasien yang lain tertidur dengan perban tertempel di sana-sini. Di samping ranjang, ada anggota keluarga yang setia menunggu meski raut kuyu tak bisa disembunyikan.
Gempa-gempa susulan terus meningkatkan efek trauma para korban. Aktivitas yang belum berdetak normal membuat hari-hari ke depan pun masih belum jelas bagi mereka. Butuh waktu yang tak sebentar untuk menyelaraskan irama hidup kembali. (ACT)
Post a Comment