Boleh jadi hari kiamat
itu memang sudah dekat karena diantara tanda-tandanya ada yang mulai
bermunculan dengan sangat cepat. Hadits tentang kemunculan Dajjal yang antara
lain akan menguasai ‘bukit roti ‘ misalnya,
bulan ini saja ada dua peristiwa besar yang mengarah pada satu penguasaan bukit
roti tersebut. Pertama adalah mergernya dua raksasi bibit dan agrochemical
dunia, dan yang kedua adalah terbentuknya koalisi raksasa dunia dengan asset
pengelolaan dana sebesar US$ 1.25 trilyun – yang akan kutak-katik
sumber protein bagi dunia.
Yang pertama sudah
saya jelaskan dampaknya di tulisan sebelumnya tentang ‘bukit roti’ , dan yang kedua
adalah yang akan menjadi fokus dari tulisan ini. Yaitu terbentuknya koalisasi
raksasa-raksasa financial dan industri pangan dunia yang berusaha mengembangkan
apa yang disebut plant-based protein.
Seperti yang
di-released beritanya oleh AgFunder pekan ini,
raksasa-raksasa financial dunia yang dimiliki pemerintah maupun swasta dengan
kelolaan dana mencapai US$ 1.25 trilyun – tengah mendorong raksasa-raksasa
pangan untuk mengembangkan protein berbasis tanaman sebagai pengganti protein
hewani.
Pasalnya menurut
mereka adalah karena peternakan-peternakan besar dunia yang selama ini
men-supply daging dan produk hewani lainnya, telah begitu banyak membuat
kerusakan lingkungan melalui pencemaran – sehingga cara-cara pemenuhan protein
yang seperti ini harus mulai dihentikan.
Identifikasi
masalahnya benar – yaitu cara-cara pabrikasi protein hewani harus mulai
ditinjau ulang. Solusi ke protein nabati juga ada benarnya karena memang
protein nabati inilah yang selama ini terjangkau oleh negeri-negeri seperti
kita ini.
Yang membahayakan
dunia adalah upaya mereka untuk membuat daging sintetis, dan men-generalisir
bahwa dunia peternakan sudah waktunya digantikan oleh pabrik-pabrik penghasil
daging sintetis seperti yang mereka sudah rintis dengan beyond meat, impossible
foods dlsb.
Apa dampaknya kalau
dunia peternakan ditinggalkan ? ternak bukan hanya sebagai sumber daging atau
sumber susu. Keberadaan ternak juga sebagai kelengkapan ecosystem alam yang
tugasnya untuk mengembalikan kesuburan tanah, setelah unsur haranya diambil
oleh aneka tanaman yang tumbuh di atasnya.
Melalui kotoran
ternaklah aneka mineral dan sejumlah microba dalam skala besar itu kembali ke
tanah dan menyuburkan lahan. Bila peran ini dihilangkan, lahan-lahan pertanian
akan semakin tergantung pada pupuk-pupuk kimia – yang lebih banyak merusaknya
dalam jangka panjang ketimbang memperbaikinya.
Jadi apa yang harus
kita lakukan untuk menghadapi konvergensi bukit roti yang sedang menuju ke satu
kekuatan raksasa tersebut ? Tidak ada jalan lain kecuali kita juga melaksanakan
tahap-demi tahap, satu demi satu petunjukNya yang dijamin kebenarannya hingga
akhir jaman, dijamin menjawab seluruh persoalan – tibyaanal likulli
syai’ (QS 16:89).
Masih di surat yang
sama, Allah menjelaskan bagaimana seharusnya kita menggembala –
dimana dan kapan menggembalakan ternak dan apa dampaknya bila kita lakukan yang
demikian itu. Selain kita akan memiliki sumber daging dan susu yang murah,
sehat dan baik bagi lingkungan – kita juga akan memperoleh segala macam
buah-buahan (QS 16:10-11).
Bila kita tidak lagi
menggembala, apa dampaknya ? ya kebalikannya. Selain kita tidak mendapatkan
sumber daging dan susu yang baik, kita juga kehilangan sumber-sumber
buah-buahan yang kita butuhkan. Bila tidak ada hara dan microba yang cukup,
pohon buah yang tumbuh-pun tidak lagi menghasilkan buah !
Bila dari bawah,
kebutuhan tanaman itu dicukupi oleh kotoran ternak yang kita gembalakan, masih
di surat yang sama pula kita diberi isyarat untuk memelihara lebah (QS 16:69).
Apa dampaknya kalau kita lakukan yang ini ? pohon-pohon buah akan mengalami
penyerbukan yang sempurna, lebah memperoleh makanannya – menghasilkan madu –
obat untuk seluruh manusia, dan lebah melakukan pekerjaan yang sangat berharga
untuk ketersediaan pangan bagi manusia – yaitu
melaksankan proses penyerbukan.
Ketika teori ini kita
cobakan di Kebun Al-Qur’an, subhanallah indahnya petunjuk Allah ini.
Lebah-lebah ndeso dari genus Trigona yang kami datangkan ke kebun ini, mereka
seperti pegawai yang tidak perlu masa orientasi, tidak perlu briefing dan tidak
perlu job description untuk menggambarkan ruang lingkup tugasnya.
Pada hari kedua
setelah lebah tersebut kita lepaskan, mereka sudah sangat terampil melaksanakan
tugasnya masing-masing. Saya sampai tidak habis fikir, bagaimana lebah-lebah
Trigona yang panjang tubuhnya kurang dari 5 mm itu – bisa begitu cepat
mengetahahui bahwa dalam jarak ratusan meter dari sarang yang kita taruh – ada
sumber makanan mereka yang sangat banyak, yaitu gandum dan sorghum yang sedang
kita coba biakkan.
Pekerjaan para lebah
di hari keduanya di Kebun Al-Qur’an tersebut berhasil diabadikan oleh journalis
dari Jepang – Nanako Sakata - yang sedang berkunjung ke kebun kami dalam
foto-foto dibawah.
Trigona sp. bees in their 2nd day on the
job
Ini semua tiada lain
menunjukkan betapa benarnya petunjukNya itu, bahwa lebah-lebah ini diberi wahyu
dan dimudahkan jalannya oleh Allah.
“Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS 16:68-69)
Maka tiada jalan lain
dalam menghadapi skenario akhir jaman, dimana ekonomi Dajjal akan menguasai
sungai dan bukit roti – ekonomi kita juga harus bener-bener kembali mengikuti
petunjukNya. Bahkan tidak ada satu teori ekonomi-pun yang dibuat manusia yang
akan bisa menghadapi sekenario akhir jaman – hanya petunjukNya sematalah
yang bisa menjadi pegangan yang sempurna hingga hari kiamat sekalipun, maka
petunjuk inilah yang perlu kita genggam dengan erat dan amalkan ayat-demi
ayatnya secara maksimal.
Bila melalui satu
surat saja - yang diberi nama surat Lebah (An-Nahl) yang juga disebut surat
nikmat - kita sudah diberi solusi lengkap untuk menghadapi Politik Pangan mereka, kita
masih memiliki 113 surat lain untuk mengatasi berbagai persoalan lainnya.
InsyaAllah kita bisa selamat.
Dan kesiapan
menghadapi skenario terburuk hari kiamat-pun tidak harus membuat kita pesimis,
pasti bukan kebetulan bila ada things to do yang masih harus kita lakukan di
hari kiamat yang diungkapkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam
hadits berikut ;
“Jika hari kiamat
datang pada diri kalian sedangkan di tangan kalian ada bibit kurma, maka
tanamlah !” (Musnad Ahmad, no 12435). Mengapa kurma ? mengapa kita
disuruh menanam kurma ketika kiamat sudah datang ? Inilah bukti bahwa beliau
hadir dengan kalimat-kalimat yang pendek tetapi penuh hikmah atau pelajaran.
Hadits pendek tentang
menanam bibit kurma di hari kiamat ini sendiri memberikan pelajaran yang luar
biasa. Diantaranya adalah mengisyaratkan bahwa kurma adalah sumber makanan masa
depan hingga akhir jaman. Kedua karena kiamat akan melanda seluruh dunia,
berarti kurma juga akan bisa hidup dan ditanam di seluruh dunia – karena bila
tidak, maka hadis ini menjadi tidak applicable – padahal hadits-hadits Nabi
pasti applicable di seluruh dunia karena (Agama yang dibawa) beliau adalah
rahmat bagi seluruh alam.
Yang ketiga adalah
usia kurma yang panjang, mengapa nanam kurma yang berbuahnya 7 tahun padahal
kiamat sudah mulai ? ini adalah hikmahnya kita tidak tahu persis kapan dunia
ini akan bener-bener berakhir. Sejak kemunculan tanda-tandanya, termasuk
tanda-tanda penguasaan bukit roti oleh Dajjal tersebut di atas – hingga dunia
bener-bener berakhir – tidak ada yang tahu persis rentang waktunya.
Bisa beberapa tahun,
beberapa puluh tahun, beberapa ratus tahun – Wa Allahu ‘A’lam. Selama itu pula
generasi kita dan anak cucu kita harus bisa hidup, survive, unggul dan bertahan
pada petunjukNya hingga akhir jaman – maka di era seperti itulah system ekonomi
yang tidak biasa juga harus kita jalankan – itulah yang saya sebut Doomsday
Economics – yaitu Sistem Ekonomi Akhir Jaman !
Post a Comment